Sukses

Reaksi Mengejutkan Presiden Real Madrid soal Nasib Kylian Mbappe di PSG

Presiden Real Madrid Florentino Perez menegaskan bahwa dia "tenang" di tengah spekulasi Kylian Mbappe bakal dijual PSG

Liputan6.com, Jakarta Presiden Real Madrid Florentino Perez menegaskan bahwa dia "tenang" di tengah spekulasi bahwa klubnya ditekan untuk melakukan langkah besar untuk mengontrak Kylian Mbappe.

Mbappe, telah disiapkan untuk dijual oleh Paris Saint-Germain dan dikeluarkan dari skuad tur pramusim klub setelah memberi tahu pejabat PSG bahwa dia tidak akan memperpanjang kontraknya, pada Mei lalu.

Superstar Prancis saat ini hanya memiliki kesepakatan yang berlangsung hingga Juni 2024, memungkinkan dia untuk pergi dengan status bebas transfer musim panas mendatang.

Tetapi PSG, yang membayar Monaco €180 juta (£155 juta) untuk mengontraknya saat remaja lima tahun lalu, yakin bahwa Mbappe telah menyetujui persyaratan untuk bergabung dengan Real Madrid dalam waktu 12 bulan.

Dalam upaya untuk menutup biaya yang signifikan musim panas ini, PSG telah mendaftarkan pemain berusia 24 tahun itu di bursa transfer.

Itu memberi tekanan pada Perez dan anak buahnya untuk bergerak, setelah gagal dengan tawaran menguntungkan untuk mengontraknya pada 2021 dan 2022 lalu.

Ditekan untuk mengomentari spekulasi Mbappe saat dia sedang dalam perjalanan untuk memberikan suara dalam pemilihan Spanyol, presiden Los Blancos mengatakan kepada La Sexta: "Saya selalu tenang."

Perez kemudian menambahkan dengan senyum masam: "Hari ini, kami memilih, kami tidak memikirkan hal lain, ini adalah topik yang sangat penting bagi orang Spanyol," tegasnya.

Mbappe sudah mengakui kekagumannya pada Real Madrid dan merasa tersanjung dengan upaya Perez yang ingin membawanya ke ibukota Spanyol sebelumnya.

"Saya sangat menghormati [Perez] dan untuk Real Madrid," kata pemain internasional Prancis itu pada Mei tahun lalu setelah dia menandatangani kontrak tiga tahun baru dengan PSG hingga 2025.

"Mereka ingin melakukan banyak hal untuk membuat saya bahagia. Jadi saya berterima kasih kepada mereka untuk itu. Saya juga ingin berterima kasih kepada penggemar Real. Saya harap mereka akan memahami fakta bahwa saya telah memilih untuk bertahan [di PSG]." sambungnya.

2 dari 5 halaman

Kylian Mbappe Dikucilkan

Kylian Mbappe tengah dikucilkan Paris Saint-Germain (PSG). Sang megabintang berlatih bersama pemain terbuang lainnya di ibu kota Prancis ketika skuad Luis Enrique berada di Jepang untuk tur pramusim.

Pakar transfer Fabrizio Romano mengungkapkan, Kylian Mbappe berada di PSG Campus ditemani Georginio Wijnaldum, Leandro Paredes, Julian Draxler, Abdou Diallo, dan Colin Dagba. Mereka tidak masuk rencana Luis Enrique dan bisa dibeli jika ada tawaran yang sesuai.

3 dari 5 halaman

Nasib Tragis Sang Andalan Prancis

Mbappe baru-baru ini ditunjuk sebagai kapten baru Prancis. Dia bergabung dengan PSG pada 2017 lalu dengan status pinjaman selama satu musim dari Monaco, setelah membantu klub kerajaan itu memenangkan gelar Ligue 1.

Kepindahan tersebut berubah menjadi transfer permanen pada tahun berikutnya dalam kesepakatan senilai 180 juta euro.

Dia membantu Prancis meraih kejayaan di Piala Dunia 2018 dan telah memantapkan dirinya sebagai penyerang terdepan di panggung dunia.

Mbappe juga mencetak hat-trick dalam kekalahan Prancis di final Piala Dunia 2022 dari tim Argentina Lionel Messi sebelum membantu PSG memenangkan rekor gelar Prancis ke-11.

Dia adalah pencetak gol terbanyak di Ligue 1 musim lalu dengan 29 gol dan mencetak 41 gol dalam 43 pertandingan untuk klubnya di semua kompetisi.

4 dari 5 halaman

Pemain Terbuang PSG

Jika Mbappe sebenarnya masih jadi bagian penting tim, tidak demikian dengan nama-nama lain yang masuk kelompok pengasingan. WIjnaldum (ke AS Roma) dan Paredes (ke Juventus) dipinjamkan ke klub lain musim lalu.

Draxles kesulitan menembus tim inti sejak bergabung pada 2017. Dia juga dititipkan PSG ke Benfica pada 2022/2023. Begitu pula Dagba dan Diallo yang dianggap surplus.

5 dari 5 halaman

UNFP Protes Sikap PSG

Taktik PSG dikritik oleh Persatuan Pesepak Bola Profesional Nasional Prancis (UNFP). Mereka menuduh juara Ligue 1 itu sudah melanggar hukum Prancis dengan sengaja memaksa Mbappe menerima kondisi kerja yang lebih buruk.

"Para pemain ini - semuanya - harus menikmati kondisi kerja yang sama dengan tenaga kerja profesional lainnya," kata UNFP seperti dikutip dari Fotmob.

"UNFP merasa akan berguna untuk mengingatkan para manajer bahwa memberi tekanan pada karyawan - melalui penurunan kondisi kerja mereka, misalnya - untuk memaksa mereka keluar atau menerima apa yang diinginkan majikan merupakan pelecehan moral, yang dikutuk dengan tegas oleh hukum Prancis."

"Jadi, ya, UNFP berhak mengambil tindakan perdata dan pidana terhadap klub mana pun yang berperilaku seperti ini," bunyi pernyataan UNFP selanjutnya.